Minggu, 23 Oktober 2016

Pengolahan emas sekunder PT Panca Logam Makmur


Pengolahan merupakan proses pemisahan mineral berharga dari tidak berharga tanpa mengubah sifat-sifat fisik atau kimia dari mineral yang diolah.
Pada proses pengolahan material PT. Panca Logam Makmur menyediakan beberapa alat pengolahan berupa sluice box dan trommel. Selain itu, juga akan dilakukan pengolahan dengan  metode heap leaching. Adapun urutan kerja pada proses pengolahan adalah sebagai berikut : 
1.  Pengolahan dengan menggunakan alat sluice box
Proses pengolahan diawali dengan pembuatan waduk dan mall sebagai proses awal yang dilengkapi dengan mesin-mesin pompa air beserta instalasi penyemprotan. Dari stock pile, material didorong kearah grizzly dengan menggunakan bulldozer. Material yang ada di grizzly di semprot dengan air yang dipompa dari waduk pertama untuk memudahkan pemisahan batuan.
Material yang sudah hancur dialirkan ke sluice box yang dilapisi dengan karpet sarang semut sebagai perangkap, karena berat jenis logam lebih berat dari lempung pasiran maka emas tersebut lebih cepat pengendapannya dan terperangkap di karpet, sedangkan lempung pasiran yang berat jenisnya lebih rendah akan mengalir bersama air. Air yang telah digunakan dialirkan ke waduk kedua yang berhubungan langsung dengan waduk ketiga untuk proses pengendapan. Air yang mengalir di waduk ketiga diharapkan sudah jernih dan dapat digunakan kembali.
Pada proses berikutnya  yaitu pencucian karpet, yang bertujuan untuk mendapatkan bijih emas yang terperangkap. Karena yang terperangkap di karpet tersebut bukan hanya bijih emas tetapi mineral-mineral lainnya seperti pasir, cinnabar dan juga terdapat pasir besi, maka untuk memisahkan bijih emas tersebut dilakukan proses pendulangan. Hasil pendulangan tersebut dapat memisahkan bijih emas dengan mineral-mineral lainnya.
2.  Pengolahan dengan menggunakan alat trommel
Kegiatan ini dimulai dengan menghaluskan material batu menjadi pasir dengan menggunakan mesin crusher. Material hasil crusher dimasukkan kedalam trommel sesuai dengan kapasitas alat tersebut, dan dilanjutkan dengan pengisian air dan kapur limestone kedalam trommel yang telah berisi material. Setelah itu trommel ditutup sampai memungkinkan tidak ada sedikitpun celah yang mampu meloloskan material pada saat pemutaran tromol.
Pemutaran tromol dilakukan selama 3-4 jam sampai material berukuran mud. Setelah itu dilakukan pengisian raksa dan pemutaran trommel dilanjutkan kembali dengan putaran yang lebih lambat selama 1 jam. Setelah itu proses Pemisahan ampas material dengan raksa dan dilanjutkan dengan pemisahan raksa dan emas dengan cara pemerasan raksa dengan menggunakan kain parasut setelah itu dilakukan pembakaran untuk mendapatkan emas.
3.  Pengolahan dengan sistem Heap Leaching
Metode pengambilan emas dengan menggunakan larutan sianida kdar 100 – 300 ppm yang dialirkan (diirigasi) pada tumpukan ore berbentuk heap. Tumpukan ore heap di letakkan di atas leach pad (geo-membrane, terpal, liner HDPE) sehingga larutan sianida tidak terserap masuk ke dalam tanah.
Aliran air emas heap kemudian diarahkan dan dikumpulkan dalam kolam yang disebut pregnant pond. Emas dalam larutan ditangkap oleh butiran karbon teraktivasi pada recovery plant dengan cara adsorbs (penyerapan). Karbon berisi emas ini kemudian dibakar hingga menjadi debu yang kemudian debunya dicampur dengan borax lalu dicairkan dengan cara dibakar dalam wadah crucible menggunakan api pada temperatur ± 1200°C. Selanjutnya emasnya akan memisah dan mengendap menjadi produk akhir dari proses heap leaching.
Limbah dari proses ini berupa larutan sianida 25 – 50 ppm yang di detox (diturunkan kadarnya) menggunakan hydrogen peroksida pada kolam penampungan hingga mencapai dibawah kadar 0.5 ppm NaCN (ambang batas sesuai peraturan yang berlaku) sebelum dibuang ke air permukaan (sungai).

1 komentar: